Ayah, Bunda komunikasi dalam pengasuhan kepada anak sangat penting sekali. Dalam mengasuh anak tentu perlu adanya saling berinteraksi dan berkomunikasi. Anak selalu melakukan penafsiran terhadap kata-kata yang ia dengar dan ia lihat. Pada saat terjadi interaksi itulah anak mulai mengolah kata dalam otaknya dan menafsirkan apa yang dimaksud oleh yang di dengar dan dilihatnya. Setelah mengolah kata dan menafsirkan kata, hal tersebut akan menjadi dasar dalam anak bertindak atau berperilaku.
Apakah Bunda atau Ayah mengalami dan merasakan hal ini ??
- Mengapa yah anakku selalu membantah jika diberi nasihat ?
- Mengapa anakku tidak mau terbuka dan bercerita kepadaku ?
- Mengapa anakku mau melakukan apa yang aku inginkan ketika aku berteriak memarahinya ?
Nah Bunda dan Ayah apakah pernah mengalami hal seperti diatas ?
Hal yang perlu dilakukan adalah sebagai orang tua harus melakukan komunikasi secara efektif kepada anak.
1. Membuka jalur komunikasi dengan anak secara aktif
Komunikasi open window yaitu komunikasi yang melibatkan bahasa tubuh dan mendengar anak secara efektif. Mendengar secara aktif adalah mendengar dengan keseluruhann diri yaitu mendengar dengan telinga, mata, dan jiwa. Orang tua dengan mendengar secara aktif akan mengetahui, mendengar, serta memahami bagaimana dan apa yang sedang dirasakan oleh anak. Manfaat mendengar aktif antara lain:
a. Anak dapat mengenali, menerima, dan menghargai perasaannya sendiri.
b. Anak belajar untuk mengemukakan perasannya
c. Anak dapat belajar untuk menemukan akar permasalahannya dan bagaimana cara mengatasinya.
d. Anak dapat belajat untuk memahami perasaan orang lain
e. Anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri
f. Anak lebih memiliki kemampuan dalam mengendalikan diri.
2. Verbal, Voice dan Visual
Dalam berkomunikasi terdapat 3 hal yang sangat berpengaruh yaitu verbal yang berpengaruh 7%
dalam komunikasi, voice berpengaruh 38%, dan visual yang berpengaruh 55%. Visual merupakan hal yang paling berpengaruh dalam komunikasi. Artinya, cara menyampaikan pesan sangat penting dibandingkan dengan isi pesan yang disampaikan. Anak akan lebih memperhatikan bagaimana cara orang tua menyampaikan pesan dibandingkan dengan isi pesan yang disampaikan. Kadang kala, ada orang tua yang menyuruh anak sambil berteriak untuk merapikan mainnannya, namun anak tidak menghiraukan apa yang diucapkan oleh orang tuanya. Anak akan menunggu instruksi lagi dari orang tuanya. Orang tua merasa apa yang dilakukan sudah benar dan tepat namun tidak bagi anak. Anak tidak menangkap pesan dengan baik dan pesan yang ditangkap anak berbeda dengan apa yang diinginkan oleh orang tua. Maka dari itu baiknya orang tua melakukan komunikasi yang baik kepada anak agar anak lebih memahami pesan yang disampaikan.
3. Berkomunikasi di waktu yang tepat
Berkomunikasi dengan si buah hati baiknya di waktu yang tepat misalnya tidak ketika anak sedang marah karena komunikasi yang terjalin tidak akan efektif.
Sumber :
Noe’man, Rani
Razak. 2014. Bicara Bahasa Anak.
Jakarta Selatan: Noura Books (PT Mizan Publika).
Video dari Dinar Apriyanto (Character Buillding For Parenting)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar